ITBI
- Dada sesak merupakan suatu gangguan kesehatan yang dapat menimbulka
nketidaknyamanan pada bagian dada. Hal ini seringkali dikenal dengan
asfiksia, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk melakukan pernafasan
normal, yang pada akhirnya dapat menimbulkan mati lemas.
penyebab
dada sesakAsfiksia atau sesak napas dapat disebabkan oleh kurangnya
pasokan oksigen ke tubuh. Jika hal tersebut terus berkepanjangan atau
jika tidak segera mendapatkan penanganan medis, dapat mengakibatkan
ketidaksadaran maupun kematian. Sesak pada dada memiliki banyak penyebab
yang berbeda, dimana sebagian besar penyebab merupakan hal yang
disengaja.
Beberapa gejala yang menandai dada sesak antara lain adalah :
Kesulitan saat bernapas
Denyut nadi menjadi cepat
Mengalami tekanan darah tinggi
Sianosis
Timbul kejang
Terjadi kelumpuhan
Mengalami koma
Dapat mengalami kematian
Adapun penyebab sesak dada antara lain adalah :
1. Tersedak
Salah
satu alasan yang paling umum penyebab dada sesak napas adalah tersedak.
Benjolan makanan yang menghalangi saluran udara membuat pasokan oksigen
ke dalam tubuh menjadi berkurang, yang pada akhirnya akan mengakibatkan
sesak di dada. Bantuan yang dapat diberikan untuk mengatasi hal ini
adalah melalui teknik seperti manuver Heimlich.
Adapun
beberapa kondisi yang dapat menyebabkan tersedak antara lain adanya
benda asing yang terhirup, anafilaksis, terjadi pembengkakakan pada
laring, Laryngo-trakeitis, pneumotoraks, paru-paru runtuh, emboli paru,
epiglotitis, Trakeo-esofagus fistula, tumor laring, tiroid tumor,
difteri, difteri paru, tiroid gondok.
2. Adanya benda-benda asing yang menyumbat saluran nafas
Studi
telah menunjukkan bahwa makanan semi padat merupakan salah satu
penyebab pada sebagian besar kasus asphyxiations, terutama di kalangan
orang tua. Asfiksia yang disebabkan oleh makanan / benda asing pada
orang tua ditandai dengan sesak napas yang terjadi secara signifikan.
3. Keracunan karbon monoksida
Keracunan
karbon monoksida (CO) dapat terjadi ketika gas karbon monoksida
terhirup oleh saluran pernafasan kita. CO merupakan gas yang tidak
berwarna, tidak berbau, serta merupakan gas sangat beracun yang
dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna. Hal ini dapat ditemukan
dalam asap knalpot, kompor maupun sistem pemanas yang rusak, kebakaran,
maupun bahaya asap rokok.
Gas
CO dapat mengganggu kemampuan darah untuk membawa oksigen ke seluruh
tubuh yang mana hasilnya dapat menimbulkan gejala seperti sakit kepala,
mual, kejang, dan akhirnya dapat menimbulkan kematian akibat sesak
napas.
4. Batuk rejan
Batuk
rejan merupakan salah satu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri pada saluran pernapasan. Batuk rejan yang juga dikenal
sebagai pertusis disebabkan oleh bakteri bernama Bordetella pertussis.
Gejala khas dari batuk rejan adalah terjadinya batuk yang disertai
dengan suara melengking dan nafas yang terengah-engah. Komplikasi
terjadinya batuk rejan bisa sangat serius, bahkan dapat mengancam jiwa,
terutama pada bayi. Gangguan pertusis ini dapat dicegah dengan pemberian
vaksinasi.
5. Tenggelam
Tenggelam
dapat mengakibatkan paru-paru terisi dengan cairan (biasanya air) yang
mengakibatkan terhambatnya pasokan oksigen dalam tubuh yang pada
akhirnya dapat menjadi penyebab kematian mendadak dalam waktu yang
relatif singkat. Pengawasan yang kurang terhadap anak-anak saat berenang
merupakan penyumbang utama kematian akibat tenggelam.
6. Tercekik
Asfiksia
juga dapat disebabkan oleh hasil dari cekikan, yang bisa disengaja atau
tidak disengaja. Cekikan dapat menjadi penyebab dada sesak dan
menghambat pasokan oksigen dalam tubuh seseorang serta kompresi saluran
nafas, sehingga seringkali menimbulkan kematian.
7. Difteri
sponsored links
Merupakan
infeksi saluran pernafasan (ISPA) yang disebabkan oleh bakteri ataupun
racun. Gangguan ini biasanya mempengaruhi amandel, tenggorokan, hidung,
atau kulit. Adapun beberapa gejala gangguan ini antara lain adalah :
sakit tenggorokan, demam ringan, peningkatan denyut nadi, maupun
timbulnya amandel.
8. Asma
Asma
adalah penyakit kronis yang menyerang berlangsung paru-paru yang
ditandai dengan kesulitan bernapas. Gangguan ini bisa terjadi pada usia
berapapun, tetapi lebih sering terjadi pada usia anak-anak dan dewasa.
Menurut the National Heart Lung and Blood Institute Amerika Serikat
menyatakan bahwa lebih dari 6 juta anak-anak dan 22 juta orang dewasa di
Amerika Serikat memiliki kondisi asma. Penyebab asma sering kali
dikaitkan dengan alergi, dan kebanyakan orang yang mengalami gangguan
asma memiliki alergi.
Orang-orang
yang paling berisiko untuk mengembangkan asma adalah anak-anak yang
sering mengalami pilek atau infeksi pernapasan lainnya, seperti
bronkitis. Faktor risiko utama lainnya adalah seseorang yang memiliki
eksim, kondisi kulit alergi, faktor keturunan. Gangguan asma juga dapat
berkembang dari paparan iritasi bahan kimia seperti polusi udara,
paparan asap rokok. Hal-hal tersebut dapat berkontribusi terhadap risiko
pengembangan asma atau semakin memburuknya gejala asma.
9. Croup
Merupakan
salah satu infeksi saluran pernafasan penyebab dada sesak yang ditandai
dengan adanya batuk. Tingkat keparahan gangguan croup sulit untuk
dideteksi, meskipun batuk yang terjadi terlihat semakin memburuk. Adapun
gejala yang dapat menandai gangguan ini antara lain adalah : demam,
batuk, sulit untuk bernafas, mengeluarkan suara saat bernafas.
10. Infeksi luka
Infeksi
luka Luka membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses
penyembuhannya. Ini dapat ditandai dengan timbulnya nanah yang mengalir
dari luka, peningkatan ukuran luka, timbulnya kerak kuning pada luka,
pembentukan benjolan pada luka, peningkatan ruam kemerahan di sekitar
luka, peningkatan rasa nyeri dan rasa sakit pada luka, pembengkakan pada
daerah sekitar luka, luka menjadi melepuh, mempesarnya kelenjar getah
bening, demam.
11. Gagal jantung
Gagal
jantung atau yang biasa disebut gagal jantung kongestif, merupakan
kondisi yang sangat serius di mana otot jantung telah mengalami
kerusakan. Meskipun jantung terus berdenyut, namun denyut yang terjadi
akan sangat lemah dalam memompa darah yang mengandung oksigen dari
paru-paru ke seluruh tubuh. Gagal jantung merupakan komplikasi yang umum
dari serangan jantung maupun jenis lain dari penyakit jantung dan
penyakit kardiovaskular yang merusak otot jantung seperti hipertensi,
gangguan katup jantung, aritmia, serta kardiomiopati. Gagal jantung
dapat berakibat pada timbulnya anemia.
Setiap
penyakit atau kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung atau
penyakit kardiovaskular pada akhirnya juga dapat meningkatkan risiko
gagal jantung. Risiko-risiko lainnya termasuk diabetes, kolesterol
tinggi, obesitas, serta perubahan gaya hidup tidak sehat seperti merokok
dan mengkonsumsi alkohol.
12. Turunnya paru-paru (paru-paru runtuh)
Merupakan
suatu kondisi di mana seluruh atau sebagian dari paru-paru runtuh atau
terhempas karena ruang antara paru-paru dan rongga dada terisi oleh
udara. Hal ini dapat terjadi jika ada cedera pada dinding dada atau jika
ada lubang di paru-paru. Kondisi ini dapat mengganggu pasokan oksigen
secara normal dari paru-paru ke aliran darah. Kondisi ini dikenal dengan
pneumotoraks. Adapun gejala dari gangguan ini antara lain adalah
timbulnya rasa sakit pada paru-paru yang parah secara tiba-tiba,
kesulitan bernapas, napas memburu, batuk, buruknya penampilan dada pada
saat bernapas.
Penanganan Dada Sesak
Penyebab
dada sesak ini dapat menandakan bahwa terjadi hambatan dalam pengiriman
oksigen ke otak. Hal ini dapat dideteksi dengan cara tes darah untuk
untuk menunjukkan tanda-tanda abnormal seperti darah akan menjadi asam.
Pengobatan
untuk gangguan ini dapat berupa strategi untuk meningkatkan pengiriman
oksigen dalam tubuh. Biasanya, ini dilakukan dengan memberikan bantuan
pasokan oksigen. Selain itu, pemantauan sirkulasi darah juga sangat
diperlukan. Hal lainnya adalah dengan jalan memberikan cairan tambahan,
darah, atau obat-obatan untuk mendukung fungsi jantung dan tekanan
darah. Keseimbangan darah harus dijaga, karena jika tekanan darah
terlalu tinggi, akan dapat menimbulkan risiko pendarahan di otak.
Gangguan
sesak dada yang parah dapat mempengaruhi bagian lain dari tubuh serta
otak. Gangguan ini paling sering terjadi pada bayi yang baru lahir dan
umumnya hanya kasus yang parah yang akan menyebabkan kematian atau
kecacatan jangka panjang.
Sumber : Halosehat